MISTERI GONG DAN KEBO LANANG SERTA KADES JUAL DAWET MEWARNAI APITAN DESA NGOMBAK KEDUNGJATI

KADES NGOMBAK KARTINI JUALAN DAWET
Grobogan Metro Realita
Tepat pukul 06.30 wib Minggu Kliwon (28/8) 2016 acara tradisi sedekah bumi memeotong satu ekor kerbau Desa Ngombak Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Jawa – Tengah dimulai.Desa Ngombak Kedungjati dikenal dengan desa yang subur pertanianya dan dalam satu tahun bisa 3 pali panen ,seperti padi jagung dan palawija.
Desa Ngombak memiliki 9 RW dan 26 Rt yang dibagi menjadi 5 dukuh diantaranya adalah Dukuh Kaliratan ,Dukuh Kedung Gandri ,Dukuh Kali Konang
,Dukuh Kedokan ,Dukuh Kali Kriyo beserta 4 Krajan diantaranya  RW Methuk ,Buyangan ,Karanggeneng ,Cokohan.Desa Ngombak adalah desa mandiri dikenal dengan masyarakatnya yang gayub rukun suka membaur bergotong royong dan pertanianya yang subur dikelilingi oleh pegunungan dan tumbuhan pohon jati.Suplay air diambil dari sungai tuntang dan sebagian sawahnya mengandalkan dari air sawah tadah hujan memiliki makam leluhur yang sangat menarik sebagai potensi wisata di lokasi RW 06 terdapat makam yang di keramatkan adalah makam Raden Ayu Dewi Mursiah.
Warga Ngombak Kumpul Dirumah Kades  Apitan
Sebagian besar penduduk Desa Ngombak bekerja sebagai Petani dan produksi home industri kecil pada biodang kuliner seperti membuat emping jagung ,ketela ,kacang kedelai ,pisang.Selain memiliki penduduk sekitar 3250 jiwa terdiri dari 980 KK hak pilih 2800 jiwa warga desa tersebut juga memiliki wilayah hutan KRPH Kedungjati dengan luas 1050 hektar dimanfaatkan sebagai pertanian pesanggeman tanamani jagung dan palawija.
Dalam rangkaian acara sedekah bumi tersebut masyarakat berkumpul di rumah Kepala Desa Ngombak Hj.Kartini.S.Pd yang tinggal di Desa Ngombak Dukuh Methuk Rt 3 Rw 2 Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan yang saat ini cuti sebagai guru mengajar di sekolah SD N 1 Ngembak.Setelah penduduk Ngombak berkumpul kemudian menyaksikan tradisi kepala desa /bu lurah jualan dawet dan masyarakat harus beli dengan kereweng (Pecahan Genting-Red).Makna tersebut yang dipahami oleh masyarakat Desa Ngombak sebagai sedekah dalam bentuk-bentuk pemberian.Kemudian acara dilanjutkan dengan dengan Do’a dan tahlil bersama di dalam rumah Kepala Desa yang dibagi menjadi dua bagian untuk laki laki di dalam rumah Kades dan bagi perempuan di Luar Rumah kades yang sudah di pasang tratag dan tikar.
Bulurah Ngombak Joget Tayub
Sedekah bumi tersebut uniknya setelah kerbau dipotong kemudian dagingnya di bagikan kembali kepada warga ,kemudian warga mendatangi runak kades dengan membawa jajanan seperti buah buahan pisang,masakan,mie goreng ,lemper,roti,buncis ,lauk pauk dan berbagai macam makanan lainya.Kemudian setelah terkumpul makanan yang di bawa ibu ibu tersebut kenudian dicampur rata di dalam rumah kades lalu dibagikan setelah acara hiburan tayub dimulai.Sedekah sebagai tradisi Desa Ngombak tersebut bertujuan sebagai rasa syukur dengan harapkan mendapat keselamatan ,pertanianya subur dan jauh dari bencana alam.
H.Mahfud mantan Kades Ngombak adalah suami Kades Hj Kartini S.Pd mengatakan.”  Sedekah bumi AHAD (hari minggu) apitan di Desa Ngombak sudah berjalan dari tahun ketahun bahkan penduduk percaya hal ini sebagai tindakan religius dalam bentuk sedekahan,bahkan dalam tradisi masyarak ini juga ada tradisi pada stiap dua tahun sekali warga Kalanglangu silahturohim ke rumah kepala desa Ngombak sebagai wujud kebersamaan.dan kegiatan sedekah dilakukan oleh masyarakat desa dengan berbagai hiburan seperti ritual jualan dawet harus pakai Kereweng ,menyembelih kebo giro (Kerbau jantan-Red) ,hiburan sepak bola dan senam lansia ,yang akan dilaksanakan hari ini minggu pukul 13.20 WIB.Setelah membersihkan makam leluhur Raden Ayu Dewi Mursiah kemudian acara dilanjutkan dengan hiburan tayub yang diiringi oleh gamelan gending jawa.kepercayaan warga sedekah bumi ini adalah ucapan rasa syukur agar tidak terjadi bencana gagal panen serta  hasil pertanianya tidak dimakan hama.”ungkap H.Mahfud.
Tayub Dari Kropak Wirosari Grobogan
Dalam setahun akan ada 2 kali hiburan Tayub di Desa Ngombak ,bahkan setelah selesai acara Apitan Sedekah Bumi tersebut akan ada lagi hiburan Tayub pada acara Asroh Bathin.Adapun pembiayaan acara sedekah bumi warga Desa Ngombak ini dibebankan secara bersama-sama kepada seluruh kepala keluarga dengan cara swadaya masyarakat penarikan sumbangan sesuai dengan tingkat kemampuan ekonomi setiap warga.Tiap KK menyumbang sekitar Rp.12.000,-hingga Rp.30.000 dan bagi yang janda Rp.7000,- Hasil dari sumbangan itu di samping digunakan membiayai pelaksanaan ritual, juga untuk biaya hiburan seperti mendatangkan kethoprak, tayuban dan lain-lain. Biasanya pelaksanaan tayuban dimulai sekitar jam 7 hingga jam 11 siang,  setelah itu dilanjutkan kembali dengan  sampai pagi.
Dalam acara tayub tersebut sebelum gamelan dibunyikan tiba tiba Kades Ngombak secara ritual memberikan Gong kecil untuk dipasang dan digantungkan berjejer pada tempat gong lain.Warga mengatakan.”gong kecil yang di bawa kades tersebut adalah gong setahun sekali dikeluarkan dari kamar bu kades,itu misteri lho mas,ini merupakan kepercayaan warga bila gamelan dengan wujud gong tersebut tidak dipasang pada gamelan lain tersebut maka 2 orang penari tayub tersebut tak bisa bergerak apalagi joget.”ungkap Inayati warga Ngombak

Pentas tabuh gamelan tayub itu berlangsung sampai pagi menjelang subuh. Dan dihibur oleh dua orang penari Tayub Mbak Yeni dan Mbak Surti yang berasal dari Desa Kropak Kecamatan wirosari Kabupaten Grobogan.Pada saat itu pak lurah dan bu lurah serta perangkat desa diwajibkan untuk menari dan kebagian sampur.Bahkan tamu pengunjung wanita juga harus ikut menari berjoget bersama yang diiringi gamelan dan tembang jawa.(Gus Murgan)

Metro Realita News

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...