DESA LAJER PENAWANGAN JEMBATAN RUSAK PARAH

Memantau Desa Tertinggal
Rombongan LSM Info-Kom
Grobogan Metro Realita 
Banyak warga tergelincir ,terperosok ke jalan yang rusak,dimungkinkan bahwa ruas jalan desa Lajer semakin hari bakal kembali menelan korban.Seperti jalan Dusun Ketawar sampai desa Karangsono melajur sepanjang 6 Km jalan rusak parah hingga tak dapat di lalui kendaraan roda empat .Padahal Desa Lajer Kecamatan Penawangan memiliki 12 Dukuh yang terdiri dari 42 RT dan 10 RW untuk wilayah pertanian didapatkan aliran mata air irigasi Waduk Sidorejo aliran yang merupakan aliran terkecil dari pusat muara Waduk Kedungombo sehingga bila musim kemarau petani dapat menghasilkan hasil pertanian 1 kali padi 2 kali Palawija setiap tahunya.Bahkan sebagian
masyarakat masih juga kekurangan air dari irigasi WKO tersebut ,sebagian lahan pertanianya menggantungkan air dari tadah hujan.Desa Nglajer tidak didukung adanya potensi jalan yang layak ,dan ini merupakan Daerah yang miskin se Kecamatan Penawangan dari hasil lelang bengkok desa tiap tahun menghasilkan sekitar 19 juta sampai 22 juta hal ini menyebabkan keterlambatan waktu tenaga dan biaya ,”
Fasilitas penghubung jalan dari Dukuh Kedungrau sampai Dusun Brumbung Desa Telawah Karangrayung tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat ,hal ini menyebabkan sulitnya warga dari Brumbung maupun karang rayung untuk mengadakan aktifitas seperti ke pasar atau ke Desa lain.Kepala Desa Lajer Kecamatan Penawangan Nahuri kepada Metro mengatakan.”Kami berharap untuk masa depan warga masyarakat Desa Lajer untuk segera dibuatkan Jembatan tersebut Permanen ,hal ini bertujuan agar aktifitas masyarakat pulih seperti jalan desa yang lain ,bayangkan jembatan gantung seperti itu hanya bisa di lewati oleh orang pejalan kaki saja ,bahkan bila ada yang naik sepeda angina harus turun ,karena kondisi jembatan tersebut sudah tidak aman ,artinya selalu bergoyang bila ada yang lewat ,sayakhawatir bila musim penghujan bendungan lanang bila tertutup pasti dapayt menggenangi Jembatan tersebut ,pihak kami khawatir bila saat musim hujan warga bisa terseret arus yang kuat.Warga desa kami juga berupaya membangun jembatan tersebut dengan cara sewadaya karena jembatan tersebut berdiri menggunakan tanah Genengan (tanah yang tidak ada pemiliknya-Red)
Kendati demikian warga hanya pasrah sambil berharap realisasi infrastruktur Jembatan di benahi bahwa Sepanjang Jembatan tersebut sampai 65 m dengan lebar 3 m belum dapat bantuan dari Pemda Grobogan.Jembatan dapat di pastikan tidak aman bagi para pengguna sehingga mengakibatkan tingkat kerawanan.Selain Jemabatan yang kurang memadai ,Jalan Desa Lajer kurang optimal sehingga kerusakanya sudah mencapai 75 % ,terlebih menjelang masuknya musim penghujan, beberapa titik yang menjadi pantauan tingkat kerawanan terletak di Desa Lajer dan perbatasan dukuh pelosok pedalaman perbatasan desa Karangsono untuk dapat menjadi prioritas dalam meminimalisir adanya tingkat Kecelakaan.
Kepala Desa Lajer Kecamatan Penawangan Nahuri (43) mengatakan.”akan tetap Konsisten dalam menanggapi usulan dan keluhan masyarakat terhadap Jembatan serta jalan yang rusak ,pihaknya sudah berusaha untuk memperbaiki dengan cara Swadaya ,namun dengan melebarkan jembatan agar rutinitas penduduk dapat terkendali membutuhkan sarana dan prasarana yang besar ,seperti biaya rehab jembatan maka kami berharap agar pemerintah dalam hal ini dapat segera langsung terjun kelapangan melihat kondisi warga kami,Dalam waktu dekat kami juga akan berusaha membuat permohonan yang akan kami berikan ke Bupati ,DPRD Grobogan yang mana sebagai wakil rakyat juga PU Bina Marga yang membidangi adanya Proyek Jalan dan Jembatan untuk segera turun tangan memikirkan nasib warga.”Ungkap Kades (GUS MURGAN)

Metro Realita News

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...